Pesan Haji Lulung Sebelum Meninggal akibat Badai Irama Jantung
JAKARTA - Politikus PPP Abraham Lunggana atau Haji Lulung meninggal dunia kemarin, Selasa, 14 Desember, dan langsung di makamkan di TPU Karet Bivak Jakarta sore harinya.
Guruh yang merupakan anak kedua mengenang sosok Haji Lulung sebagai ayah yang sangat berperan bagi dirinya.
"Kalau bicara seperti apa, waduh banyak sekali. Bisa ayah bisa sebagai motivasi, bisa sebagai teman, banyaklah kenangannya," ungkapnya.
Guruh mengatakan, bahwa keluarga bakal menggelar tahlilan hingga tujuh hari ke depan di rumah duka. Hal itu juga dilakukan atas permintaan dari ibundanya.
Baca juga:
- Hadiri Pemakaman Haji Lulung, Eko Patrio: Kemarin Sudah Bisa Bilang Terima Kasih, Tapi Tuhan Berkehendak Lain
- Jenazah Haji Lulung Tiba di Pemakaman, Hujan Berhenti
- Pengelola Pasar Tanah Abang Kenang Haji Lulung: Tokoh Pemersatu, Semua Kelompok Dirangkul
- Di Hadapan Jenazah Haji Lulung, Anies: Jakarta Merasa Kehilangan
Haji Lulung Alami Badai Irama Jantung
"Untuk beliau ini selama perawatan dari 24 November sampai sekarang itu, ya 20 hari itu, setiap hari kami mengadakan evaluasi dengan tim yang dibuat, kita pantau keadaan beliau secara keseluruhan ya. Memang didapatkan pompa jantung yang sangat kurang baik, kita atasi dengan segala macam obat-obatan yang kita punya yang ada di rumah sakit ini maupun yang gak ada, kita carikan obatnya. Salah satunya juga dengan alat," terang dr Dicky di RS Harapan Kita, Selasa, 14 Desember.
Dalam perkembangannya, kata dr Dicky, Haji Lulung mengalami keadaan naik turun. "Maksudnya naik itu mencapai normal tidak, tapi ada keadaan sedikit membaik tapi keadaan menurun. Yang sangat mengganggu adalah gangguan irama jantungnya. Irama jantungnya sangat mengganggu kita coba atasi dengan obat-obatan yang kita berikan. Sangat susah untuk mengendalikannya, sembuh dalam arti kata bisa sampai 2 hari ya, 4 hari timbul lagi. Timbul lagi akhirnya tim memutuskan untuk melakukan sesuatu," paparnya.
Kemudian, kata Dafsah, Lulung mengalami badai irama jantung setelah kondisinya stabil selama empat hari pada 24 - 28 November 2021. Setelah kondisi jantung tidak stabil, dokter melakukan perawatan dengan memberikan obat-obatan kepada Lulung. Salah satu obat yang diberikan adalah obat penenang agar Lulung bisa tidur dalam (deep sleep), tetapi tetap dalam keadaan sadar.
Namun, pada Senin, 13 Desember, kemarin, sekitar pukul 17.30, kondisi kesehatan Lulung semakin menurun.