2 Minggu ke Depan, Pemkab Purbalingga Optimis Vaksinasi COVID-19 Sentuh 70 Persen

PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah terus berupaya mempercepat program vaksinasi guna mengejar target 70 persen capaian pada pertengahan Desember 2021.

"Kami terus berupaya mengejar target 70 persen capaian vaksinasi pada pertengahan Desember 2021," kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, Antara, Senin, 6 Desember.

Pihaknya optimistis mampu memenuhi target 70 persen capaian vaksinasi dalam rentang waktu sekitar dua minggu ke depan. Pada saat ini jumlah warga yang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama sekitar 67 persen dari target 778.743 sasaran vaksinasi di wilayah ini.

"Sudah mendekati target 70 persen, kami berharap cakupan vaksinasi terus meningkat secara signifikan," katanya.

Pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah guna memenuhi kebutuhan vaksin di wilayah ini. Dia juga kembali mengajak masyarakat setempat yang belum mendapatkan vaksin agar segera mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat.

"Masyarakat kami ajak berperan aktif menyukseskan program vaksinasi agar dapat menyongsong tahun 2022 sesuai dengan harapan yakni mewujudkan Purbalingga yang sehat," katanya.

Pemerintah Kabupaten Purbalingga menargetkan bisa masuk dalam kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 pada 2022. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono juga mengingatkan masyarakat yang belum divaksin segera mendaftarkan diri.

Dia menjelaskan pendaftaran dapat dilakukan dengan cara menghubungi kader kesehatan atau mendatangi puskesmas yang terdekat dari tempat tinggal masing-masing.

"Jika sudah mendaftarkan diri maka nanti akan ditindaklanjuti untuk segera mendapatkan suntikan vaksinasi," katanya.

Dia menambahkan vaksinasi COVID-19 memiliki manfaat untuk membentuk kekebalan serta mencegah terjadinya perburukkan gejala berat bila terinfeksi.

"Kendati demikian, masih harus memperkuat protokol kesehatan karena setelah vaksin bukan berarti kebal karena masih mungkin tertular atau terinfeksi. Selain itu, jika tertular maka masih berpotensi menularkan ke orang lain," katanya.