BKSDA Jambi Sukses Pindahkan 'Si Belang' dari Desa Air Hitam
JAKARTA - Tim Gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jambi bersama Balai Taman Nasional Berbak Sembilang dan Tiger Project UNDP berhasil melakukan relokasi seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berjenis kelamin betina Senin 22 November kemarin.
Harimau ini merupakan hasil penanganan konflik manusia dan satwa liar di Desa Air Hitam Laut Kecamatan Sadu, Kab. Tanjung Jabung Timur, yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Relokasi ini berawal dari adanya laporan dari masyarakat Desa Air Hitam bahwa terlihat kemunculan Harimau Sumatera di dekat pemukiman warga. BKSDA Jambi bersama TN Berbak Sembilang melakukan pengusiran terhadap Harimau Sumatera tersebut agar menjauh dari pemukiman masyarakat.
Namun setelah beberapa kali melakukan pengusiran, Harimau tetap kembali mendekat dan memangsa ternak milik masyarakat hingga menimbulkan kerugian materi bagi masyarakat.
Tim Gabungan memutuskan untuk melakukan relokasi terhadap Harimau Sumatera tersebut ke wilayah Taman Nasional Berbak Sembilang.
Kemudian tim memasang kandang jebak di dua titik untuk mengevakuasi Harimau Sumatera tersebut. Setelah salah satu kandang jebak yang dipasang telah dimasuki oleh Harimau Sumatera, tim segera melakukan relokasi Harimau Sumatera tersebut ke habitat yang lebih aman di dalam wilayah Taman Nasional Berbak Sembilang yang jauh dari pemukiman masyarakat.
Baca juga:
Kepala Balai KSDA Jambi, Rahmad Saleh, menyampaikan pihaknya sangat berterimakasih kepada seluruh pihak terkait yang membantu jalan nya proses relokasi sampai selesai.
"Terima kasih juga untuk masyarakat yang telah berpartisipasi dengan melaporkan ke kami terkait adanya konflik satwa liar - manusia, sehingga satwa yang dilindungi yaitu Harimau berhasil direlokasi ke wilayah Taman Nasional Berbak Sembilang," ujar Rahmad dikutip dari PPID Kementerian LHK, Rabu 24 November.
Rahmad menghimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar habitat satwa liar agar berhati-hati dalam beraktivitas.
“Bersama sama kita bersinergi untuk menciptakan kondisi yang harmonis untuk manusia dan satwa liar agar dapat hidup berdampingan dengan tenang,” pungkas Rahmad.