Ramal Metaverse dari Dua Dekade Lalu, CEO Roblox: Kami Telah Berinovasi Sejak 17 Tahun
JAKARTA - Sejak hampir dua dekade lalu, pendiri sekaligus CEO Roblox David Baszucki telah meramalkan munculnya metaverse. Istilah ini semakin ramai untuk menggambarkan dunia virtual interaktif dan imersif.
Diungkapkan Baszucki setelah beberapa minggu Facebook mengganti nama perusahaan induknya menjadi Meta. Menurutnya, ini mencerminkan ambisi Facebook yang ingin berkembang di luar media sosial dan ke dalam apa yang disebut metaverse.
Sementara itu, Roblox telah berusaha keras untuk membuat versinya sendiri sejak tahun 2004, “Rencana bisnis kami selama 17 tahun lalu memprediksi kategori baru ini di mana orang dapat berkumpul. Selama 16 tahun terakhir, kami telah berinovasi pada kategori ini, membangun komunitas yang luar biasa bukan hanya dari para pemain, tetapi juga komunitas pengembang yang luar biasa," ungkap Baszucki saat wawancara dengan CNBC Internasional, dikutip VOI, Jumat, 12 November.
"(Sebanyak) 2 juta (komunitas pengembang) kuat yang membuat segala sesuatu di platform kami menjadi ekonomi yang kaya," imbuhnya.
Baszucki mendirikan Roblox bersama Erik Cassel. Perusahaan itu lantas go public melalui daftar langsung pada bulan Maret.
Baca juga:
- AS Dakwa Warga Ukraina dan Rusia yang Terlibat Serangan Ransomware Tahun Ini
- Pengadilan Banding AS, Putuskan Facebook Dapat Gugat NSO dengan Tuduhan Eksploitasi Server WhatsApp
- Bitcoin dan Ether Hari Ini Mencapai Rekor Harga Tertinggi di Sesi Perdagangan Asia!
- Australia Bangun Stasiun Pengisi Daya Listrik Besar-Besaran, Targetkan 2050 Emisi Nol
“Seluruh perusahaan kami benar-benar fokus pada inovasi untuk mendorong dan menggembalakan visi yang oleh sebagian orang disebut metaverse, atau pengalaman bersama manusia ke depan,” jelas Baszucki.
Namun sayang, Baszucki tidak menjelaskan lebih lanjut terkait tujuan metaverse-nya. Perusahaan, yang terkenal dengan popularitasnya di kalangan anak-anak, mendapat manfaat dari pandemi COVID-19 karena orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dan beralih ke opsi hiburan seperti aplikasi Roblox.
Sebelumnya diwartakan, metaverse menjadi populer belakangan berkat Facebook, bahkan perusahaan tersebut sampai menjalin kerja sama dengan Microsoft untuk mengintegrasikan Workplace Meta dan aplikasi video konferensi, Teams.