Keinginan Ketua DPRD Tak Dipenuhi, Anggaran BTT DKI 2022 Jadi Rp2,5 Triliun
JAKARTA - Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta menetapkan alokasi anggaran biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp2,5 triliun dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2022.
Nominal ini berbeda dengan keinginan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Prasetyo meminta anggaran BTT diturunkan menjadi Rp200 miliar.
"Anggaran BTT tetap, sebesar Rp2,5 triliun," kata Anggota Banggar DPRD DKI dari Fraksi PSI, Eneng Malianasari saat dihubungi VOI, Jumat, 12 November.
Diketahui sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) mengkaji ulang alokasi BTT. Ia meminta anggaran BTT dikurangi menjadi Rp200 miliar pada tahun 2022.
Sejak tahun 2020, anggaran BTT digunakan untuk penanggulangan COVID-19 seperti insentif tenaga kesehatan, tenaga vaksinasi, pembelian peti jenazah, hingga bantuan sosial warga yang terdampak pandemi.
"Saya minta anggaran BTT tahun 2022 sebesar Rp2,2 triliun agar dikembalikan seperti pada nilai anggaran BTT tahun 2019 sebesar Rp200 miliar saja," kata Prasetyo dalam keterangannya, Rabu, 10 November.
Baca juga:
Menurut Prasetyo, saat ini DKI tidak perlu mengalokasikan anggaran BTT dengan signifikan. Sebab, kondisi pandemi sudah relatif terkendali.
Bahkan, lanjut dia, alokasi BTT di tahun depan lebih baik diperuntukkan pada upaya pemulihan perekonomian pascapandemi COVID-19.
“Sisanya dapat digeser untuk program pertumbuhan ekonomi pasca-COVID-19 seperti pengembangan UMKM, pemberian dana serta pembangunan sarana dan prasarana UMKM yang berada dibawah dinas,” tutur Prasetyo.