Luhut: COVID-19 di 43 Kabupaten/Kota Jawa-Bali Naik Seminggu Terakhir, Termasuk Jakarta
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan saat ini ada 43 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang mengalami kenaikan kasus COVID-19 selama seminggu terakhir.
Hal ini ia sampaikan dalam keterangan terkait hasil rapat terbatas evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
"Terdapat tren kenaikan kasus di Jawa-Bali utamanya terjadi di 43 kabupaten/kota dari 128 kabupaten/kota atau 33,6 persen dalam 7 hari terakhir ini," kata Luhut dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 8 November.
Luhut mengatakan, salah satu provinsi yang daerahnya mengelami kenaikan kasus berada di DKI Jakarta, yakni pada empat kota administratif di Ibu Kota.
"Di Jakarta, di Jakarta Utara, Timur, Barat, Selatan itu hampir semua trennya sudah naik," ungkap Luhut.
Baca juga:
Karena itu, pemerintah pusat sambung Luhut akan segera mengumpulkan 43 kabupaten/kota di Jawa-Bali tersebut untuk segera melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan kasus.
"Jadi, saya mohon kita semua hati-hati melihat ini," ujar Luhut.
Meski ada tren kenaikan kasus, Luhut menyebut penerapan PPKM di Jawa-Bali secara umum tetap terkendali. Hal ini terlihat dari kasus konfirmasi di Jawa-Bali yang terus
mengalami penurunan dari puncaknya hingga mencapai 99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli yang lalu.
Selain itu, Rt (angka reproduksi kasus) Indonesia dan Jawa Bali juga masih berada di bawah 1, mengindikasikan terkendalinya pandemi COVID-19. Rt di Jawa tetap pada angka 0,93 sementara di Bali pada angka 0,97.
Selain itu, Luhut menyebut Presiden Jokowi menyampaikan perlunya kewaspadaan masyarakat dengan tetap menjaga penerapan protokol kesehatan.
"Dalam ratas yang dipimpin Presiden siang ini, beliau menyampaikan bahwa kita harus betul berhati-hati dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus harian cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.